Wednesday 30 March 2011

Kebun Jagung

Kebun Jagung
            Ada seorang petani miskin memiliki seekor kuda putih yang sangat cantik dan gagah. Suatuhari seorang saudagar kaya ingin membli kuda itu dan menawarkan harga yang sangat tinggi. Sayang si petani miskin itu tidak menjualnya. Teman-temannya menyayangkannya dan mengejek dia karena tidak menjual kudanya itu.
Keesokan harinya kuda itu hilang dari kandangnya. Maka teman-temannya berkata “sungguh jelek nasibmu, padahal kalau kemarin kudamu dijual, kamu sekarang puya banyak uang. Sekarang kudamu sudah hilang.” Si petani miskin hanya diam saja. Beberapa hari kemudian, kuda si petani kembali bersama 8 ekor kuda lainnya. Lalu teman-temannya berkata “wah beruntung sekali nasibmu ternyata kudamu membawa keberuntungan.” Si petani hanya diam saja.
Beberapa hari kemudian, anak petani yang sedang melatih kuda-kuda baru mereka terjath dan kakinya patah. Teman-temannya berkata “rupanya kuda-kuda itu membawa sial. Lihat sekarang anakmu kakinya patah. Si petani hanya diam saja.
Seminggu kemudian terjadi peperangan di wilayah itu. Semua anak muda di desa dpaksa untuk berperang, kecuali si anak petani karena tidak bisa berjalan. Teman-temannya mendatangi si petani sambil menangis “beruntung sekali nasibmu karena anakmu tidak ikut berperang. Kami harus kehilangan anak-anak kami Karena kekalahan dalam perang.”
Si petani kemudian berkomentar “janganlah terlalu cepat membuat kesimpulan dengan mengatakan nasib baik atau nasib jelek. Semuanya ada dalam rencana Tuhan. Syukuri da terima keadaan yang terjadi saat ini. Apa yang kelihatan baik hari ini belum tentu baik untuk esok hari. Apa yang buruk hari ini belum tentu buruk untuk hari esok.”
Tetapi yang pasti Tuhan tahu yang terbaik buat kita. Bagian kita adalah “mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Tuhan di dalam hidup kita, dengan usaha semaksimal mungkin”

No comments:

Post a Comment